Sunday 25 May 2014

Long Weekend karena Kudeta

Masih segar di ingatan ketika bulan Januari - Februari 2014 terjadi demo besar-besaran, khususnya di Bangkok menuntut PM saat itu, Yingluck Shinawatra turun. Berbulan-bulan kemudian, konflik dan demonstrasi masih terjadi di beberapa titik, sementara suasana di sekitar rumah dan tempat kami beraktivitas terlihat normal. Tiba-tiba hari Selasa, 20 Mei 2014, seluruh negeri dikejutkan dengan pemberlakuan Martial Law oleh militer Thailand disusul dengan militer melakukan kudeta hari Kamis, 22 Mei 2014.

Hari Kamis sore pukul 5, militer mengumumkan telah mengambil alih pemerintahan. Siaran televisi masih bisa disaksikan sampai pukul 6 sore setelah itu semua saluran diblokir, baik lokal maupun internasional. Sempat tersiar kabar bahwa jaringan internet juga akan diputus, tetapi Kementerian Komunikasi Thailand menegaskan kalau jaringan telekomunikasi dan internet tetap dapat beroperasi. Sarana transportasi massal hari itu tutup jam 21.00 dari yang biasanya tengah malam, dan semua pusat kegiatan komersial tutup jam 20.00. Jam malam diberlakukan dari pukul 22.00 - 05.00 disertai larangan untuk mendekati tempat-tempat demonstrasi berlangsung. Sekolah juga diliburkan selama tiga hari demi alasan keamanan.

Sebenarnya, kudeta bukanlah hal yang baru di Thailand. Dari awal terjadinya tahun 1932 hingga sekarang, masyarakat Thai sudah kenyang dengan kudeta berulang kali. Tapi, menurut teman saya yang orang Thai dan orang Indonesia yang lama menetap disini, kudeta militer di Thailand berlangsung aman dan damai. Masyarakat sipil dapat tetap menjalankan aktivitas sehari-hari selama mematuhi aturan yang ditetapkan. Dulu, saya selalu membayangkan betapa mengerikannya kudeta. Ternyata, ketika mengalami sendiri, kudeta versi Thailand tidak semenakutkan yang saya kira walaupun fakta yang terjadi berkata sebaliknya, kemarin tiga orang dinyatakan tewas dan puluhan lainnya terluka akibat ledakan di Democracy Monument, menambah panjang daftar korban tewas dan luka-luka akibat bentrokan ketika aksi protes dilangsungkan sejak awal tahun. Sama halnya ketika demo beberapa bulan lalu terjadi, saya memilih untuk diam di rumah apabila tidak ada keperluan mendesak yang mengharuskan saya keluar.

Keesokan harinya, Jum'at pagi, serombongan ibu-ibu yang kebingungan karena anak-anaknya diliburkan secara mendadak, berinisiatif untuk berpiknik di taman Benjasiri. Ibu saya yang sempat ditelpon sebelum kami pergi ke taman sempat khawatir dengan keamanan di luar rumah. Nyatanya, begitu saya keluar rumah, situasi terlihat normal-normal saja. Jadilah seharian itu, kami berpiknik di taman, dilanjutkan dengan makan siang bareng, dan berakhir di rumah salah satu teman yang ditutup dengan acara berenang bersama. Sayangnya, karena sudah ada undangan ulang tahun sore harinya, saya dan David terpaksa melewatkan sesi berenang dan segera pulang. Mengakhiri hari pada pukul 20.30 sepulang dari pesta ulang tahun, si bocah sukses kecapekan dan kekenyangan.

Piknik dadakan gara-gara kudeta (foto: Aulia Renjana)




Sabtu pagi menjelang siang, kami hanya berniat untuk belanja makanan sekedar berjaga-jaga mengingat situasi politik yang tidak menentu. Alih-alih belanja, malah terpikir untuk makan steak di satu restoran halal di wilayah Ramkamhaeng, namanya Sinthorn Steak House. Sebenarnya sudah lama mendengar tempat ini tapi belum kesampaian mencicipi karena lokasinya yang lumayan jauh. Setelah memastikan restorannya buka dan situasi lalu lintas menuju Ramkamhaeng aman, kamipun pergi. Sesampainya disana, tidak lama menunggu, datanglah pesanan kami. Hm, Steaknya yang pasti halal, enak, dan porsinya pas. Kamipun pulang dengan perut kenyang dan hati puas :). Sore harinya, baru deh agenda belanja terlaksana. Hari yang efektif dan persediaan makananpun tidak kosong melompong.

Semoga kekalutan politik di Thailand bisa segera mendapatkan jalan keluar terbaiknya dan situasinya tidak berubah menjadi buruk. Sampai hari ini, saluran televisi Thai sudah kembali beroperasi, kecuali jaringan berita-berita internasional yang masih diblokir. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan semuanya sudah kembali normal, amin.

Selamat berhari Minggu dengan keluarga tercinta :)

2 comments:

  1. ternyata disana gak semuanya bergejolak ya mbak tidak seperti yang saya bayangakan efek lihat berita di TV

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, saya juga baru tahu mbak, kata ibu saya di televisi dan koran beritanya suasana memanas di Bangkok, padahal kehidupan di luar daerah dimana demo dan bentrok terjadi nyaris tidak berbeda dengan hari-hari lain. Yah, mudah-mudahan bentroknya tidak menjalar kemana-mana.

      Delete