Thursday 13 March 2014

Nulis Lagi...

Ternyata setelah mulai rajin nulis di blog dan tiga minggu gak nulis apa-apa itu rasanya ada yang hilang. Cuma, berhubung lelah fisik gak hilang-hilang, jadi males ngapa-ngapain sampe hari ini, bawaannya capek dan ngantuk terus :(.

Diawali dengan kedatangan mertua akhir Februari kemarin, kami sudah berencana untuk pergi ke Myanmar sejak berbulan-bulan lalu. Apa boleh buat, pas hari kedatangan mereka di Minggu malam, ternyata David demam. Senin pagi dibawa ke dokter dan dia positif kena HFMD (Hand, Foot, Mouth disease) yang memang lagi musim di Bangkok, sementara kami berencana pergi hari Selasa. Dokter jelas-jelas bilang agar perjalanannya ditunda. Kendalanya mertua hanya punya waktu dua minggu disini. Mau dibatalkan, paket perjalanan sudah dibayar, dan seandainya bisapun, yang diganti asuransi hanya porsi kedua mertua dan David, sementara bagian kami berdua yang jumlahnya lumayan akan hangus. Akhirnya, setelah diskusi panjang lebar plus menyiapkan rencana cadangan, kami sepakat mengundurkan keberangkatan menjadi hari Jum'at sambil berharap David sudah sembuh pada saat itu.

Sepulang dari dokter hari Senin siang, David kami kurung di rumah, sementara mertua jalan-jalan mengeksplorasi kota Bangkok didampingi suami atau hanya berdua. Baru hari Kamis saya ajak dia duduk di pinggir kolam untuk menghirup udara segar. Tidak ada obat untuk HFMD, jadi ya ditunggu 5-7 hari untuk sembuh dengan sendirinya. Masalahnya, kalau Jum'at David belum sembuh, kami terpaksa harus mengambil keputusan sulit. Alhamdulillah, hari Selasa demamnya sudah hilang, hanya bintik-bintik merahnya yang perlahan berubah menjadi seperti bekas luka mengering.

Jum'at pagi kami berangkat ke Yangoon, menginap satu malam untuk kemudian besoknya terbang menuju Inle. Delapan hari di Myanmar rencananya akan dihabiskan di empat tempat, yaitu Yangoon, Inle, Bagan, dan Mandalay. Tiga hari pertama di Myanmar, hanya suami dan mertua yang jalan-jalan sementara saya menemani David yang mendadak jadi hobi tidur siang lama antara 2,5 sampai 3 jam! Cerita perjalanan ke Myanmar yang seru tapi melelahkan ini akan saya tulis terpisah.

Sepulang dari Myanmar, masih ada dua hari sebelum mertua kembali pulang. Jadilah kami menyarankan mereka untuk mengunjungi Chatuchak pada hari Sabtu (ibaratnya belum pernah mengunjungi Bangkok kalau belum menginjak Chatuchak :D) dan hari Minggu, kami memutuskan untuk buffet lunch di salah satu hotel di tepi Chao Phraya sebelum sorenya berangkat ke bandara.

Senin pagi-pagi, kami bertiga sudah pergi lagi ke rumah sakit untuk periksa kesehatan dalam rangka urusan kantor, dan sepulangnya dari sana sekitar tengah hari, saya memutuskan datang ke acara arisan di dekat rumah yang sebelumnya tidak diniatkan hanya gara-gara demi sepiring nasi dan lauk pauk, hehehe...habis mau makan dirumah, selain malas masak, juga tidak ada bahan masakannya :p. Alhamdulillah, setelah puasa dari malam sebelumnya, siang itu saya lahap makan nasi putih hangat plus balado daging, karedok leunca, pepes ikan dan kerupuk, nikmattt :).

Sekarang rumah sudah kembali bersih dan kulkas sudah terisi penuh, hanya badan saya masih terasa rontok dan tumpukan setrikaan semakin menggunung (itupun setelah sebagian setrikaan didelegasikan pada asisten paruh waktu), padahal biasanya menyeterika adalah kegiatan favorit saya. Mudah-mudahan, sebelum minggu ini berakhir, semangat saya untuk mengerjakan pekerjaan yang tertunda bisa kembali lagi :)

Happy Thursday!