Thursday 22 May 2014

[Little Traveler]: Perjalanan Darat dengan Si Kecil


Kalau topik pembicaraan sudah menyangkut anak kecil, memang tidak akan pernah ada habisnya. Mumpung lagi rajin menulis, saya ingin mengabadikan cerita-cerita perjalanan kami dengan David. Hm, tepatnya sih cari-cari bahan tulisan biar blognya gak kosong melompong, hehehe....Kali ini perjalanan darat yang jadi fokusnya, termasuk perjalanan dengan moda transportasi mobil, kereta api, dan bus antar kota. Lama perjalanan darat yang pernah kami lakukan berkisar antara satu sampai tujuh jam, belum seberapa dibandingkan dengan anak-anak kecil yang kerap dibawa orangtuanya melintasi jalur Pantura atau lintas Jawa - Sumatra, terlebih pada musim mudik Lebaran, sepuluh jempol untuk orangtua dan anak-anaknya, hebat!

Lalu,  bagaimana membuat David kooperatif sepanjang perjalanan? dan apa yang kami lakukan jika ia mulai terlihat bosan atau rewel?

1. Jika menumpang kendaraan sendiri, kami selalu berhenti untuk menghirup udara segar setiap dua jam dimana David bisa bebas lepas dari ikatan di tempat duduknya, sekaligus juga mengganti popoknya bila kotor. 

2. Membawa cemilan (bawaan wajib orangtua yang punya anak kecil) dan beberapa mainan kesukaannya yang berada dalam jangkauan si kecil.

3. Kalau menumpang bus atau kereta api, distraksi yang paling menarik perhatian David adalah pemandangan di sepanjang jalan yang dilalui, mulai dari mobil, bus, truk, motor atau alam sekitar seperti sawah dan hewan-hewan ternak.

4. Semenjak David lahir, saya iseng merekam celotehannya di ponsel saya. Suatu hari di perjalanan, ia mulai rewel kebosanan. Spontan saya perdengarkan suara celotehannya dan tak disangka, David langsung terdiam mendengarkan dengan khusyuk dan ikut tertawa ketika mendengar rekaman suaranya yang sedang tertawa-tawa :). Sejak itu, bila ia mulai rewel di perjalanan, kami perdengarkan rekaman suaranya sebagai salah satu solusi efektif mengatasi rasa bosan/ingin diperhatikan.

5. Tips pamungkas yang paling sukses untuk David saat ini adalah bernyanyi bersama. Untungnya koleksi lagu anak-anak kami lumayan banyak mulai dari lagu Sunda, Indonesia, Inggris, dan Perancis, lengkap dengan ekspresi tubuh dan gerakan tangan...bisa untuk stok 4-5 jam perjalanan :D. Saya jadi teringat hari-hari pertama ia dititipkan di daycare. Ia selalu menangis tapi langsung berhenti begitu mendengarkan ibu guru menyanyi :). Pada salah satu perjalanan darat kami yang terlama, dua jam berlalu menyenangkan dengan bernyanyi bersama dan berakhir dengan tertidurnya penumpang kecil kami :).

Memang benar, melewatkan waktu berkualitas sangat bisa diperoleh dari bepergian bersama, dan untuk saya yang sangat rendah diri dengan kualitas suara sendiri ini, tiba-tiba setelah mempunyai anak, menjadi percaya diri dalam bernyanyi demi membuat David terhibur sepanjang perjalanan :).

Mungkin ada yang punya tips lain? Tanpa melibatkan gadget pastinya, bukan apa-apa, karena kami tidak punya gadget :D.

2 comments:

  1. kalaupun bawa gadget didalam kendaraan kami tidak pernah menggunakan mbak, pusing hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. apalagi kalau jalannya jelek ya mbak, makin pusinggg...mending lihat pemandangan kiri kanan sajalah ya :)

      Delete