Tuesday 17 November 2015

Sepotong Cerita dari Bagan

Pemandangan matahari terbenam di Bagan yang spektakuler

Beberapa saat sebelum pesawat Air KBZ mendarat di bandara Nyaung Oo Bagan, dari udara sudah terlihat stupa-stupa di atas hamparan tanah berwarna coklat kemerahan bercampur dengan hijaunya pepohonan. Debu dan sengatan panas matahari menyambut kedatangan kami di Bagan, sungguh kontras dengan pemandangan dan udara di Inle yang memanjakan kami selama tiga hari sebelumnya.

Setelah membayar tiket masuk Zona Arkeologis Bagan seharga USD 15/EUR 15 (per Maret 2014) yang berlaku selama lima hari sebelum keluar dari bandara, kami segera keluar mencari mobil sewaan untuk menuju hotel di wilayah New Bagan. Bicara soal tiket, perlu diingat untuk selalu membawa potongan tiket tersebut kemanapun, siapa tahu diperiksa oleh penjaga kuil yang dikunjungi. 

Pesona Bagan menjadi magnet bagi wisatawan untuk mengunjungi Myanmar. Sepanjang perjalanan dari bandara ke hotel, kami melewati begitu banyak bangunan stupa dengan ukuran bervariasi. Berada di kawasan zona arkeologis Bagan dengan kuil-kuil dari abad 11-12 memberi sensasi tersendiri. Belum lagi pemandangan penduduk setempat yang sedang bekerja di siang yang terik itu, membuat saya serasa berada di sebuah tempat di masa lalu. Diperkirakan berdiri pada abad kedua Masehi dan mencapai kejayaannya pada abad 11-13 sebelum hancur dihantam gempa dan juga diserang oleh tentara Mongol, kota kerajaan Bagan sekarang terbagi menjadi New Bagan dan Old Bagan.

Ada beberapa pilihan untuk menikmati panorama kota Bagan, yaitu dengan naik delman, sepeda, atau menyewa mobil. Pilihan lainnya adalah menaiki balon udara. Namun tentu saja harganyapun tidak murah, yaitu sekitar 300 USD per orang selama 30 menit. Kami memilih delman, yang disewa seharga 15000 kyat untuk mengelilingi kota Bagan selama setengah hari plus penjelasan gratis dari sang kusir apabila anda beruntung. Konon, menurut kusir delman yang kami tumpangi ditambah penjelasan dari pemandu, dulu ada sekitar empat ribu lebih bangunan kuil di seluruh Bagan dan sekarang tersisa kurang lebih dua ribuan bangunan kuil saja.

Pesona Bagan begitu memukau sehingga debu dan panasnya udara tidak menyurutkan langkah para pengunjungnya untuk menyelami keindahan Bagan. Kejayaan masa lalu, unsur spiritual dan keagamaan yang kental, kesederhanaan hidup, semuanya ada di Bagan.

Thatbyinyu Pagoda

Salah satu alat transportasi populer di Bagan

Shwesandaw Pagoda - Bagan






Semburat langit senja di Bagan
Sang penggembala
Kios kerajinan lokal di pasar Bagan

Shwezigon Pagoda - Bagan

No comments:

Post a Comment