Sumber foto dari sini |
Masih di edisi kangen Bandung, tiba-tiba terlintas untuk menuliskan apa saja yang saya kangeni dari Bandung, kota kelahiran saya.
Saya kangen suasana Bandung yang resik, waktu kota ini masih jadi langganan penerima piala Adipura dan slogan kotanya masih "BerHiBer" alias Bersih, Hijau, dan Berbunga, entah tahun berapa, mungkin periode 1985-1990an. Seingat saya, taman-taman kecil di setiap perempatan jalan semarak berhiaskan bunga warna-warni, jalanan begitu bersih, dan belum ada pengamen/anak jalanan yang meramaikan suasana di perhentian lampu merah.
Saya kangen suasana Bandung di pagi hari dengan kabut tipis dan udara dinginnya, padahal saya tinggal di daerah Bandung Selatan dan bukan di ketinggian pula. Udara dingin dan kabut tipis seringkali saya temui dalam perjalanan menuju sekolah di daerah jalan Sumatera.
Saya kangen suasana Bandung yang belum seramai dan sepadat sekarang, bahkan kata "macet" pun jarang dipakai ketika itu. Kemacetan parah yang masih segar di ingatan saya adalah waktu pelaksanaan konferensi APEC tahun 1994 di Bogor yang disambung dengan acara di Bandung, sehingga saya dan teman-teman harus berjalan kaki dari sekolah di jalan Sumatera sampai ke rumah di daerah Lingkar Selatan.
Saya kangen suasana Bandung di malam hari ketika langit cerah dan bisa melihat kerlap kerlip bintang dari tempat jemuran di loteng.
Saya kangen suasana Bandung di malam hari ketika sedang berada dalam pelukan udara dingin daerah Bandung Utara dan melihat kerlap kerlip lampu kota di cekungan Bandung dari kejauhan.
Saya kangen suasana di setiap kesempatan ketika menyantap semua makanan khas kota Bandung yang selalu memanjakan lidah.
"...dan Bandung bagiku bukan cuma masalah wilayah belaka, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi. Mungkin saja ada tempat yang lainnya, ketika ku berada di sana, akan tetapi perasaanku sepenuhnya ada di Bandung, yang bersamaku ketika rindu..." ~Pidi Baiq~
Baru minggu yang lalu kembali dari Bandung, tapi malah tidak bisa keluar hotel sama sekali karena jadwal pelatihan yang padat. Tapi uniknya, malah ga sengaja ketemu ama Merry temannya Pungky, di hotel tempatku pelatihan. Dulu pertama kali ke Bandung waktu masih SD, udah jatuh cinta ama kota itu. Waktu kembali untuk kuliah, pernah punya keinginan untuk menetap di Bandung. Tapi begitu menikah dan bekerja di Jakarta, terpaksa keinginannya dihapus daripada kecewa. Tapi setidaknya masih bisa mengunjungi Bandung sesekali, walau memang jarang sekali sekarang :((
ReplyDeleteHihi, dunia kecil ya Ki bisa gak sengaja ketemu Mery gitu. Sebenarnya selain Bandung, favorit saya adalah kampung halamanmu Ki, Bukittinggi, malah pernah punya keinginan untuk tinggal disana, hehehe...
Delete