Tuesday 20 December 2011

Hôtel National des Invalides

Ada satu tempat di Paris yang begitu ingin saya kunjungi, namun bukan Eiffel, bukan Arc de Triomphe, dan bukan pula Louvre. Ketiga tempat ini tentunya ada dalam peringkat atas tempat-tempat yang harus dikunjungi pada kunjungan pertama  ke kota Paris :). Tempat yang saya maksud adalah Hôtel National des Invalides.

Hôtel National des Invalides
Pada awalnya, saya hanya tertarik dengan kubah bangunan yang tampak megah dan berkilau, namun setelah suatu hari tanpa sengaja melihat penunjuk arah menuju nisan Napoleon yang ternyata berada di dalam bangunan tersebut, sayapun jadi penasaran. Berdasarkan informasi yang saya peroleh, bahkan setelah meninggalnyapun, pengunjung makam Napoleon perlu membungkukkan badan untuk melihatnya.

Setelah tertunda selama beberapa lama, akhirnya saya berkesempatan untuk membuktikan langsung seperti apa makam Kaisar Perancis yang legendaris itu. Dengan tiket masuk €9 per orang yang juga berlaku untuk masuk ke museum angkatan bersenjata di kompleks yang sama, sayapun bergegas memasuki bangunan indah nan megah tersebut.
Interior monumen yang indah
Kapel utama

The Hôtel National des Invalides didirikan pada tahun 1670 oleh Louis XIV untuk mengakomodasi para veteran perang yang dirancang oleh arsitek Libéral Bruant. Pada 1674, kompleks ini menjadi suatu "kota" dengan tempat tinggal bagi para veteran, barak, rumah sakit, dan bengkel kerja. Makam sang Kaisar sendiri baru dipindahkan pada tahun 1840 atas perintah Louis-Philippe I dari pulau St. Helena ke Paris untuk ditempatkan di dasar kubah. Pembangunannya dipercayakan kepada arsitek Louis Visconti dan selesai pada tahun 1861. Selain Napoleon, disini juga terdapat makam saudaranya Joseph Napoleon I dan jenderal-jenderal legendaris Perancis, diantaranya Géraud Duroc dan Marechal Foch.

Makam Joseph Napoleon I
Makam Napoleon I  terletak di dasar kubah utama, dikelilingi oleh duabelas patung yang melambangkan kampanye militer pada masa pemerintahan Napoleon I. Delapan kemenangan Perancis dalam perang yang terkenal terukir pada lantai marmer di sekeliling makam. Di bawah patung sang Kaisar, terdapat makam putranya.
Makam sang Kaisar


Setelah puas menikmati keindahan interior bangunan kubah ini dan menuntaskan rasa penasaran, saya beranjak menuju museum angkatan bersenjata yang mendokumentasikan sejarah militer Perancis dari abad ke-13 sampai dengan Perang Dunia II. Bagi mereka yang tertarik dengan sejarah kemiliteran, khususnya militer Perancis, tempat ini tidak boleh terlewatkan.

No comments:

Post a Comment