Tuesday, 20 December 2011

Kisah Jim Thompson

Nama Jim Thompson begitu tersohor di negeri Gajah Putih. Di suatu akhir pekan, kami mengunjungi museumnya untuk mengetahui lebih jauh sejarah pria Amerika yang jatuh cinta pada negeri ini dan mendedikasikan hidupnya untuk mengembangkan industri sutera di Thailand. Jim Thompson lahir di Delaware, Amerika Serikat pada tahun 1906 dan berprofesi sebagai seorang arsitek. Mempunyai bakat besar sebagai perancang dan ahli dalam warna untuk bahan tekstil, kontribusinya begitu penting dalam pengembangan dan pengakuan kualitas sutera Thailand di kemudian hari.

 Museum yang kami kunjungi ini dulunya adalah tempat tinggal Jim Thompson, terdiri dari 6 buah rumah kayu dengan arsitektur tradisional berusia kurang lebih dua ratus tahun yang berasal dari seluruh penjuru Thailand, termasuk diantaranya berasal dari Ayutthaya. Tiket masuk ke museum ini adalah seharga 100 Baht per orang, dan tersedia kunjungan dengan pemandu pada jam-jam yang telah ditentukan. Pengunjung tidak diperkenankan untuk mengambil gambar ketika berada di dalam bangunan museum.

Jim Thompson House

Bagian dalam rumah diisi dengan perabotan antik dari berbagai penjuru Thailand dan Asia yang dikoleksi oleh Jim Thompson selama bertahun-tahun, tertata dengan apik. Sang pemandu dengan fasih menjelaskan bagian per bagian rumah, perabotan unik, beserta sejarahnya. Seperti halnya rumah tinggal, ada ruang tamu, ruang makan, dan ruang tidur, hanya saja di museum ini, semua bagian ruang tersebut penuh dengan benda seni yang bernilai tinggi.

Menurut sang pemandu, pada saat pembangunan rumah, semua ritus tradisional dan keagamaan dilakukan, dan pada tahun 1959, Jim Thompson memutuskan pindah ke rumah ini, tidak lama setelah itu ia memutuskan untuk membuka rumahnya bagi masyarakat umum.

Pada tahun 1967, Jim Thompson dinyatakan hilang pada saat ia berlibur dengan temannya di Cameron Highlands, Malaysia dan selama bertahun-tahun tidak pernah ditemukan jejaknya. Ada banyak versi mengenai hilangnya beliau, konon menurut cerita, tahun 1967 bukanlah tahun yang baik bagi beliau yang berusia 61 tahun ketika itu. Wallahu alam!

Semua peninggalan dan hasil karya Jim Thompson yang terabadikan di rumah tradisional Thailand menunjukkan rasa cintanya yang dalam terhadap negeri ini. Di kompleks museum ini juga terdapat restoran yang asri dan hijau serta toko cendera mata dimana pengunjung dapat membeli produk Jim Thompson, sangat direkomendasikan bagi Anda yang gemar mempercantik diri dan rumah dengan material sutera berkualitas tinggi.

Kolam di samping restoran yang menyejukkan
 Informasi lengkap dapat dilihat disini.

No comments:

Post a Comment