Monday 2 December 2013

5 cm dan Saya


Photo credit: www.5cm-legacy.com
Duh, telat banget ya baru baca sekarang, padahal sahabat baik saya sudah menghadiahkannya sejak awal tahun. Buku ini bercerita tentang lima orang sahabat yaitu Arial, Riani, Genta, Ian, dan Zafran yang selalu bersama-sama, sampai pada satu saat mereka memutuskan untuk vakum bertemu selama beberapa waktu. Ada banyak perubahan terjadi, dan ketika tiba saatnya mereka bertemu kembali, reuni mereka dilakukan dengan cara unik, yaitu mendaki Mahameru. Cerita tentang persahabatan, perasaan cinta, semangat, kesedihan semuanya terangkum manis bersatu dengan petikan lirik lagu-lagu indah dan humor-humor segar. Meskipun berbeda dengan lokasi utama di buku ini, jalan ceritanya serasa membangkitkan kenangan manis pada perjalanan saya dan sahabat-sahabat saya ke Bromo enam tahun yang lalu. 

Dimulai dari perjalanan seru dari Jakarta, Malang, Tumpang, sampai akhirnya kami tiba di Bromo. Mungkin kapan-kapan saya mau menuliskan kisah perjalanan kami disini. Yang pasti, ketika halaman demi halaman buku 5 cm saya baca, saya serasa bernostalgia. Jadi, selain liburan super seru dengan para sahabat, gunung Bromo juga adalah salah satu tempat bersejarah dalam kisah hidup kami. Ditambah lagi, beberapa bulan sebelumnya, suami pernah mengikuti pendakian sampai Cemoro Tunggal yang merupakan batas terakhir vegetasi, sehingga sejak awal dia sangat antusias dengan rencana liburan kami ke Bromo.


Our forever besties
Siapa sangka perjalanan mendaki gunung Pananjakan pada jam satu dini hari dengan peserta hanya kami berdua ditemani pemandu lokal, pak Mul namanya, menjadi titik penting dalam kehidupan kami berdua, terutama nasihat sederhana dari beliau. Saya ingat sekali, ketika belum terlalu jauh berjalan, pak Mul menunjukkan puncak gunung Pananjakan yang ditandai dengan kerlip lampu pos pengawas. Otomatis saya bilang "aduh, jauh sekali, pak" dan sempat terlontar niat untuk kembali lagi ke penginapan, namun suami (waktu itu masih teman) dan pak Mul menyemangati saya dan pak Mul dengan tenang menjawab "jarak sebenarnya dari sini hanya 800 meter mbak, tapi karena vertikal jadi terlihat tinggi sekali. Kita jalani saja dulu dengan segenap usaha, jangan melihat terlalu jauh".

Akhirnya, kami berhasil mencapai puncak Pananjakan beberapa saat sebelum matahari terbit dan menikmati lukisan pagi yang begitu indah bersama dengan sahabat-sahabat kami yang datang kemudian dengan menumpang jip. Sama seperti yang dikisahkan dalam buku 5 cm, perjalanan ke Mahameru adalah perjalanan batin. Kami belum sampai Semeru sih, tapi saya sangat setuju kalau perjalanan kami ke salah satu surga di bumi ini lebih dari sekedar perjalanan fisik, ia adalah titik awal perjalanan yang membawa hati dan pikiran kami berjalan bersama untuk terus bermimpi, meyakini kekuatan mimpi itu, dan kemudian berusaha mewujudkannya.

Di lautan pasir
Kami enam tahun yang lalu :)

Tidak hanya tentang cinta, buku ini juga memberikan pesan positif supaya jangan pernah takut untuk bermimpi dan berusahalah sekerasnya untuk menggapai mimpi itu. Saya suka dengan ide 5cm yang sangat inspiratif!

"Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain" - 5cm.

No comments:

Post a Comment