Thursday, 29 August 2013

[Little Traveler]: Berkemah bersama bayi

Liburan awal musim panas tahun ini menjadi pengalaman pertama kami berkemah dengan David. Untuk memperkenalkan kegiatan satu ini pada si kecil, kami masih mencari jalan aman, yaitu berkemah di Eropa, dimana area perkemahan dengan fasilitas yang sangat baik banyak tersedia. Kalau berkemah di Indonesia, hmm...mungkin lain waktu ya nak, ketika area perkemahan dengan sanitasi yang bersih tidak lagi sulit dicari :).

Kalau sedang berlibur di kampung halaman suami, kami suka berkemah karena dengan biaya akomodasi yang relatif murah, anggaran liburan bisa dialokasikan untuk hal lain seperti mengunjungi beberapa kota lain, membayar tiket masuk tempat-tempat yang menarik, berbelanja, dan makan enak :p. Kebetulan di rumah mertua tersedia peralatan berkemah yang diperlukan jadi tidak keluar biaya lagi. Kalau berkemahnya seperti yang diceritakan bumil cantik disini, mmm..mungkin malah biayanya hampir sama dengan menginap di hotel sepertinya, kecuali kalau punya camping car atau caravan pribadi.

Cuaca di akhir bulan Juni  saat itu sangat cerah ketika kami memutuskan untuk berkemah selama dua malam di area perkemahan Diamond Caravan Park di wilayah Bletchingdon, sekitar 8 kilometer sebelah utara kota Oxford, Inggris. Si kecil tampak senang dengan pengalaman barunya, sibuk mengamati ayahnya yang sedang mendirikan tenda begitu kami sampai di perkemahan dan sesekali mengekor saya yang sedang mengeluarkan barang-barang dari mobil.

Diamond Caravan Park Office
Fasilitas sanitasi
Toilet dan kamar mandi wanita (tersedia alat pengering rambut juga disini)
Ruang cuci piring dan laundry
Area perkemahan (tenda kami yang kedua dari kiri)





Tenda mungil kami yang nyaman
Penampakan bagian dalam tenda sebelum dipakai tidur

Koki dan asistennya sedang menunggu makanan matang
Arena bermain anak-anak
Pemandangan sekitar area perkemahan dengan dua ekor kuda yang sedang tidur

Si penjaga tenda :D
The little camper
Serius memasak :)
Ritual membacakan buku cerita sebelum tidur
Tertidur lelap dalam kehangatan gigoteuse
Wajah sumringah si petualang kecil di pagi hari

Di area tersebut, ada beberapa tenda berukuran besar dan beberapa camping car terparkir rapi. Ternyata, pilihan kami untuk menginap disini tidaklah salah. Memasuki halaman area perkemahan, mata kami disambut bunga warna-warni dimana-mana dan taman kecil yang apik. Kami menuju toko kecil yang juga berfungsi sebagai kantor untuk memberitahukan kedatangan kami. Area perkemahan ini dikelilingi oleh lahan pertanian dan peternakan kuda, dilengkapi dengan kolam renang dan juga arena bermain untuk anak-anak. Setelah membayar 40 pounds termasuk satu plot lahan tempat tenda didirikan atau disebut juga pitch, satu plot lahan parkir mobil, dua orang dewasa dan satu bayi selama dua malam, tidak lupa kami memesan homemade butter croissant yang terkenal dari tempat ini untuk sarapan besok pagi. Oia, di tenda kami juga terdapat wi-fi karena letaknya yang relatif dekat dengan bangunan utama, canggih kan? Tidak jauh dari tempat kami, terdapat tenda warden yang bertanggung jawab menjaga ketenangan dan keamanan lingkungan perkemahan.

Berbicara mengenai peralatan berkemah, ada banyak ragam tenda, mulai dari tenda untuk satu orang sampai tenda super besar dengan tiga kamar tidur. Selain itu, ada pula camping car yaitu mobil van besar yang didalamnya sudah tersedia dapur, tempat tidur, ruang makan, dan kamar mandi; dan caravan, yaitu serupa van besar tanpa kemudi yang dihubungkan dengan mobil untuk membawanya kemana-mana. Kami sendiri membawa satu buah tenda berkapasitas empat orang dari Quechua, dua sleeping bags, selimut, dan satu buah quilt kepunyaan si kecil. Peralatan lain seperti palu, kompor kecil beserta tabung gas dan peralatan makan adalah peralatan wajib yang harus dimiliki selain tenda jika Anda senang berkemah.

Karena kami datang menjelang makan siang, harum masakan tetangga kami sudah mulai tercium. Ada yang membawa peralatan barbeque dan ada pula yang menyiapkan menu makan siang praktis dan sederhana seperti kami, yaitu pasta. Tetangga yang tendanya tepat di samping tenda kami malah lebih seru lagi. Menjelang makan siang, meja dan kursi lipat dipasang, peralatan makan disiapkan dan ditata seperti layaknya di meja makan di rumah, menarik sekali!

Sepanjang hari di awal musim panas itu cuaca bersahabat menemani kami menikmati keindahan kota Oxford dan sekitarnya. Menjelang malam hari, suhu udara berangsur turun berkisar 12-14 derajat Celcius padahal matahari baru terbenam sekitar pukul sepuluh malam. Untuk si kecil, kami memakaikan pakaian tidur musim dingin dilapisi dengan gigoteuse yaitu serupa mantel yang berfungsi sebagai selimut untuk bayi.  Alas tidurnya adalah sleeping bag yang dilapisi oleh quilt. Alhamdulillah, si kecil bisa tertidur nyenyak pada malam pertamanya tidur di dalam tenda dan terbangun keesokan paginya dengan ceria. Malam keduapun berjalan dengan lancar dan kami bertiga langsung tertidur karena capek jalan-jalan seharian.

Dari pengalaman perdana membawa balita berkemah, ada beberapa hal yang menurut kami penting untuk diperhatikan agar acara berkemah sukses dan terutama supaya balita merasa nyaman.

1.Mengecek perkiraan cuaca secara berkala. Pastikan Anda berkemah pada saat cuaca dan suhu udara bersahabat.

2.Pilih area perkemahan dengan fasilitas yang dibutuhkan dan pesan tempat secara online. Kami memanfaatkan situs www.ukcampsites.co.uk untuk mencari area perkemahan di wilayah Inggris dan www.campingfrance.com  untuk wilayah Perancis.

3.Pilihlah tempat yang dekat dengan fasilitas sanitasi untuk memudahkan jika harus mengganti popok atau memandikan si kecil.

4.Siapkan tabir surya atau topi untuk melindungi diri dari matahari. Meskipun area perkemahan pada umumnya dinaungi pepohonan rindang, tidak ada salahnya melindungi kulit dari sengatan matahari, terutama di musim panas.

5.Membawa mainan/buku bacaan favorit anak.

6.Membawa pakaian/perlengkapan yang nyaman dan sesuai dengan kondisi pada saat berkemah.

7.Membawa persediaan makanan/minuman/makanan ringan yang cukup.

8.Jangan terlalu khawatir apabila balita merangkak di rumput, memungut dedaunan kering, atau bahkan memasukkan tanah ke dalam mulutnya. Prinsip berkemah adalah untuk berkenalan dengan alam, jadi biarkan saja mereka bereksplorasi namun sambil tetap diawasi.

Setelah pengalaman pertama yang terbilang sukses, jadi ketagihan deh membawa si kecil berkemah. Yuk, siapa mau ikut berkemah dengan kami?

2 comments:

  1. Whoaaa, klo fasilitasnya kaya gini, aku juga mau ngajak Dea camping. Tapi teteup masi banyak PR sebelum melaksanakannya, salah satunya mempelajari cara pasang tendanya sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi, kalau soal pasang tenda serahkan pada bapaknya Dea dong..baru browsing2, di Indo ada namanya Tanakita, five-star camping katanya Ki :)

      Delete