Thursday 18 July 2013

Tas dan Mimpi Melihat Dunia

Apa sih sahabat perempuan selain berlian? Hm, mungkin tas salah satunya. Sebagai perempuan yang tidak hobi mengoleksi keduanya, tidak heran kalau saya sempat terhenyak melihat harga sebuah tas bermerek di salah satu toko di kawasan Champs-Élysées seharga 14,800 Euro! Berulang kali saya lihat harga yang tertera, tapi sebanyak itu pula mata saya melihat angka yang sama. 

Pertama kali saya masuk toko tersebut bersama seorang teman baik beberapa tahun yang lalu, kami hanya masuk kurang lebih 5 menit karena penasaran dengan harga-harga produknya. Melihat harga sebuah dompet kecil saja sudah hampir 500 Euro ketika itu (tahun 2008), kamipun malas dan bergegas keluar karena tidak mampu membeli. Kali kedua, saya berada di dalam toko selama kurang lebih 45 menit karena membelikan titipan teman dan mempunyai kesempatan untuk lihat-lihat kiri-kanan. Makin ke dalam, harga produk yang ditawarkan jelas makin mahal, mulai dari ratusan, ribuan, sampai belasan ribu Euro, dan ada beberapa bagian display yang tidak tertera harganya.

Pastinya ada harga ada kualitas, dan jelas-jelas merek ini sudah melegenda, tapi terus terang logika saya sulit menerima bahwa ada saja orang yang membeli produk-produk tersebut, dengan alasan sebagai kolektor tetap atau hanya sekedar gengsi mengikuti pergaulan. Berbeda dengan butik-butiknya yang pernah saya lihat di beberapa kota di Asia, jumlah pengunjung dibatasi dan disediakan jalur antrian untuk masuk, sedangkan di pusatnya, suasana toko lebih mirip toko biasa dengan pengunjung berjubel, baik yang berniat membeli atau hanya melihat-lihat saja. Ada beberapa orang Indonesia yang saya temui, terdengar dari bahasa dan gayanya, yaitu tunjuk aneka barang, pilih sana-sini, tapi hanya sebatas itu :D, walaupun ada juga yang langsung tunjuk bungkus. Tuh, siapa bilang orang Indonesia miskin??? Oya, sebagian besar pengunjung toko ini adalah orang Asia, apakah ini bukti bahwa orang Asia lebih makmur, atau lebih berselera tinggi, atau lebih peduli pada penampilan luar dan merek? Sampai saya kembali ke hotel, pikiran saya masih di toko tersebut. Rasanya sulit diterima hati saya untuk membeli sebuah tas sementara saya tahu pasti ada orang-orang yang bahkan saya kenal harus bekerja membanting tulang untuk menghasilkan sepersekian dari harga tas tersebut. Kesimpulan selintas yang saya dapat dari teman-teman yang mau mengeluarkan sejumlah uang banyak untuk sebuah tas, dengan kualitas dan merek yang sudah melegenda, uang bukan masalah selama mereka mampu membelinya. 

Salah satu teman sempat membujuk saya untuk turut membeli, tapi entah mengapa tidak seperti perempuan normal lainnya, saya tidak tergoda sedikitpun. Malahan, saat itu saya sibuk berkhayal, dengan uang sekian, apa yang akan saya lakukan dengan kedua belahan jiwa saya?

Mungkin naik balon di Cappadocia seperti ini:

Foto dari www.playviaggi.com
 Atau trekking menikmati keindahan Cirque de Gavarnie

Foto pinjam dari www.guardian.co.uk
Mungkin juga mewujudkan impian yang belum tercapai hingga sekarang untuk menginjakkan kaki di Krakatau


Foto dari www.swisseduc.ch


Menikmati tarian lumba-lumba di Teluk Kiluan, rencana yang terus tertunda sampai sekarang.
Pinjam dari www.lampungku.com

Melemparkan diri dengan mesin waktu ke masa peradaban suku Inca di Macchu Picchu
Foto dari www.famouswonders.com

Trekking sampai Ranukumbolo
Foto dari www.kelilingnusantara.com

Mendaki puncak Rinjani
Foto dari www.rinjaninationalpark.com

 Menari dan menyanyi ala tokoh Mammamia di Santorini
Fotonya punya www.gabrielsailing.com

Merasakan alam Afrika di savana Taman Nasional Bukit Baluran
Foto milik www.baluran.go.id

Hihi, mungkin sementara saya tidak habis pikir ada orang yang mau menghabiskan uang banyak untuk membeli sebuah tas, sebaliknya mereka berpikir ngapain juga buang-buang uang untuk jalan-jalan susah dan capek lagi!! 

Bagaimana dengan kamu?

6 comments:

  1. I want them both !
    Cute yet reasonable price of authentic bags and travelling around the world !
    #Maruk...hahahaha

    Aku suka tas. Tapi yang masih reasonable aja harganya. Kalo udah bisa gotong beli satu rumah subsidi ya, mundur teratur lah.
    Soalnya selain aku orang slordeh, sebagai the pabrikans aku lebih konsen di fungsi. Tapi kalo punya tas gaya barang sebijik dua bijik mah acceptable lah ya. ya ? ya ?

    Kalo travelling, jujur, aku gak tertarik ke theme park dan sebagainya. Tapi kalo berkunjung ke traveller blog yang mamerin foto keindahan alam dan herritage, addduuuuh pengen banget.
    I guess, it's my another freaky things.

    ReplyDelete
  2. Hahahaha, emang paling mantep kalo bisa milih dua-duanya, Ndah! Saya yang gak suka taspun bisa jadi suka kalau ada duitnya, hihihi...Setuju banget soal fungsi yang utama dan kalau emang mampu, kenapa nggak? Itung-itung penghargaan untuk diri sendiri atas kerja keras selama ini, betul? Eh tapi kalau jalan ke theme park gitu bisa sambil pake tas-tas cantik kan, yang mana gak mungkin kalau mau jalan-jalan lihat keindahan alam..dilematis :D

    ReplyDelete
  3. Machuuu pichuuu, pungky kamu bikin saya inget kembali impian yang sudah terkubur itu :( *korek-korek dompet kosong*

    ReplyDelete
    Replies
    1. mimpi jangan dikubur Ki..dibiarin aja berkembang liar, siapa tau suatu hari terwujud :)..tenang aja, dompet yang kosong kan cuma satu, masih ada yang lain ;D

      Delete
  4. Aku juga begitu mbak..
    Aku gak bakat buat koleksi barang mahal, di samping gk mampu beli, kayaknya enakan jalan2 ngeliat dunia luar, dan juga busettt ngeluarin uang untuk tas / sepatu / coat mahal tuh sia sia bgt. Mending beli emas bisa dijual lagi hahaha..

    Eh iya, aku juga pengen banget ke Maccu Pichu, someday.. Sekarang lagi target di sekitar Eropa aja yang eksotis tapi kayak Sardinia, Malta, Lake Como, Portugal, Cyprus gitu..
    Wheewww kalo didaftar gk bakal ada abisnya yah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha, otak investasi ini tampaknya :)..eh, tapi tas/sepatu/coat kan investasi juga yah buat sebagian orang :p.. Mauu juga ke Portugal..ke Lake Como juga, buat ketemu George Clooney, kan rumahnya di pinggir danau gitu gosipnya :D. Btw, di Eropa aja udah segitu banyaknya ya, My, belum lagi benua lain :). Salah satu alasan kenapa saya suka jalan-jalan, ya karena semakin banyak tempat yang dilihat, semakin sadar bahwa masih banyak banget tempat yang belum didatengin dan daftar mimpipun jadi nambah tak berujung, hahaha...

      Delete