Tuesday 19 January 2016

#World Heritage Sites: Hoi An Ancient Town

Perjalanan kami ke Hoi An, sebuah kota kecil yang menjadi situs warisan dunia UNESCO sejak 1999 dimulai dari Hue, kurang lebih 4 jam naik mobil. Rata-rata hotel terletak di luar kawasan kota kunonya, namun relatif dekat dan setiap hotel mempunyai layanan antar jemput gratis ke dan dari kawasan kota kuno.

Kawasan kota kuno Hoi An bisa dicapai sekitar 45 menit perjalanan darat atau 30 kilometer dari Da Nang, kota besar terdekat yang mempunyai bandara internasional. Terletak di tepi sungai Thu Bon, Hoi An didominasi bangunan kuno berwarna kuning dari abad ke 17-18 yang masih terjaga kelestariannya. Tercatat sejak abad 15 hingga abad 19, Hoi An berfungsi sebagai kota pelabuhan dan perdagangan penting di Asia meninggalkan jejak pengaruh Cina, Jepang, dan Eropa pada bangunan-bangunan kotanya. Ciri khas kota pelabuhan dan perdagangan terlihat pada pola jalan serta bangunan di sepanjang sungai yang mempunyai dua akses yaitu dari depan (toko) dan belakang (sungai) untuk mempermudah proses pemuatan/pengangkutan barang dagangan ke dan dari kapal.

Hoi An bisa dijelajahi dengan berjalan kaki, naik sepeda, ataupun naik cyclo (becak khas Vietnam). Tiket masuk kawasan kota kuno adalah 120.000 VND per orang yang memungkinkan wisatawan mengunjungi 5 dari 22 tempat yang direkomendasikan di segenap penjuru kota. Tiket beserta peta wilayah bisa diperoleh di kantor pusat informasi pariwisata.

Penampakan Rice Drum restaurant dari sisi yang menghadap sungai

 Japanese Covered Bridge

Kendaraan utama di Hoi An

Pasar Hoi An

Salah satu kuil dan pengemudi cyclo di Hoi An

Minh Huong Communal House (c.1820)





Workshop pembuatan lampion


Cafe pinggir jalan sedang menanti pengunjung




 
Deretan bangunan kuno di kota Hoi An





Phuc Kien Assembly Hall

 



Meski berukuran kecil dan kotanya bisa dikelilingi dengan berjalan kaki, kami tidak bosan-bosannya menikmati suasana di berbagai sudut kota Hoi An yang seakan membawa kami kembali ke masa lalu. Pada malam hari, pendar cahaya lampion memeriahkan pemandangan malam, dan di tepi sungai, deretan meja dan kursi berjejer rapi, mengundang pengunjung untuk duduk sejenak menikmati kuliner Hoi An.

No comments:

Post a Comment