Wednesday, 14 January 2015

Khao Yai Lagi...

Menjelang kepulangan Ibu ke Indonesia setelah hampir dua bulan menemani dan membantu kami bertiga beradaptasi dengan kehadiran bayi baru, kami mengajak Ibu untuk jalan-jalan ke taman nasional Khao Yai. Berbeda dengan kunjungan perdana kami ke Khao Yai hampir dua tahun silam, kunjungan kali ini benar-benar dimaksudkan untuk jalan-jalan santai alias slow traveling tanpa agenda khusus.

Sebagai pasangan pejalan yang tidak pernah dipusingkan dengan jumlah bintang akomodasi yang ditempati sewaktu jalan-jalan, kriteria akomodasi penginapan kami kali ini adalah family room berkapasitas 4-6 orang serta tentu saja bersih. Setelah cari sana-sini, dapatlah Watermill Resort yang dari foto-fotonya tampak cukup meyakinkan dan terlihat menyatu dengan alam. Selain itu, interior dan perabotannyapun terlihat minimalis dan masih baru. Hm, perlu dicoba nih sepertinya.

Kawanan angsa yang berkeliaran bebas di halaman

Kami tiba di Watermill sekitar pukul satu siang dengan membawa makan siang bakso plus nasi kuning ayam goreng dari sebuah kios halal di daerah Muak Lek. Di halaman depan kami disambut seorang bapak setengah baya yang fasih berbahasa Inggris dan langsung mengarahkan saya ke bangunan utama yang sekaligus berfungsi sebagai kantor. Menyesal saya tidak mengambil foto ruang kantornya yang sangat nyaman, lebih cocok disebut ruang duduk keluarga dengan seperangkat sofa empuk dilengkapi ornamen menarik dan foto-foto liburan keluarga di berbagai negara. Resort yang dibuka sejak empat tahun lalu ini dikelola oleh keluarga yang gemar berjalan-jalan (ada foto bersama pasangan muda dan bapak yang menyambut kami di gerbang depan beserta istrinya di berbagai belahan dunia). Ornamen yang menghiasi ruang duduk tersebut diantaranya topi-topi dari berbagai negara yang menghiasi dinding, gelas-gelas kecil berlabelkan berbagai kota di mancanegara dan aneka hiasan yang bertuliskan nama tempat yang pernah dikunjungi.

Bungalow-bungalow di Watermill Resort
Kamar kami dengan pemandangan ke arah sungai
Ada yang penasaran ingin mendekati angsa-angsa cantik ini :)
Turbin air
Mengamati kawanan angsa yang bersiap turun ke sungai
Lihat dari jauh saja ya..Ibu takut dikejar angsa :D
Bermain ditemani Enin di halaman Resort yang hijau menyejukkan mata
Berhubung perjalanan ini adalah perjalanan pertama untuk si putri kecil keluar dari Bangkok pada usianya yang menginjak lima minggu empat hari, jadinya kami tidak mau mematok harus mengunjungi banyak tempat...semuanya dibawa santai. Setelah beristirahat sebentar, tadinya kami mau mengunjungi Khao Yai Floating Market. Sudah setengah jalan mengarah kesana, baru ada penunjuk jalan yang memberitahu bahwa pasar terapung masih jauh dan tutup jam lima sore, sementara saat itu sudah jam setengah lima...akhirnya niatpun diurungkan dan kami pergi makan es krim di Palio Khao Yai, pusat perbelanjaan terbuka dengan desain menyerupai desa kecil di Italia lengkap dengan rumah-rumahnya yang dicat berwarna-warni. Oia, Khao Yai ini kurang lebih serupa dengan Puncak-nya Bangkok dengan kompleks perumahan dan bangunan villa-villa dimana-mana. Belum lagi akomodasi dengan tema desa-desa cantik di Eropa, mulai dari Cotswolds, Tuscany, atau desa-desa lain yang lumrah ditemui di Perancis. Hari itu ditutup dengan makan malam di The Chocolate Factory yang seingat saya, belum ada ketika kami kesini dua tahun lalu.

Hari kedua, kami mengunjungi kawasan Taman Nasional dan niatnya sih mengunjungi kembali Nong Pak Chi Observation Tower dengan harapan bisa melihat gajah atau babi hutan yang sedang minum. Tapi karena dua bocah tertidur lelap, akhirnya rencana dibatalkan dan kami memutuskan untuk pulang ke Bangkok. Dalam perjalanan pulang, sudah diniatkan untuk mampir ke Chokchai Farm, tapi karena hari itu adalah hari Senin, Chokchai Farm-nya tutup :(. Jadilah kami makan siang di Dairyhome Restaurant yang terletak di Nakhon Ratchasima dan sampai di Bangkok sore harinya.

Ekskursi pertama Sophie ke Taman Nasional Khao Yai

Ibu dengan latar Taman Nasional

Seru bermain di Visitor Center Taman Nasional

Mens only! :D
 Alhamdulillah perjalanan pertama dengan dua anak relatif lancar, yaa...karena ada Ibu juga sih di bangku belakang yang menemani dan menghibur David kalau mulai bosan atau si bayi menangis sehingga perjalanan selama kurang lebih tiga jam terbilang mulus. Sampai bertemu di lain waktu, Khao Yai!

8 comments:

  1. enak ya view kamarnya mengarah ke sungai

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh kok komen mbak Lidya yang ini belum terbalas ya? :(..maafkan...Iya mbakk, ditambah pemandangan kawanan angsa yang berenang, mantap! :)

      Delete
  2. Tempatnya masih asrii yaaa.. kalo puncak udah kebanyakan vilaa 😣
    Salam kenal mbak ☺

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga mbak Andriani, maaf replynya lamaa banget...udah lama ga buka blog :(. Iya, sayang bangunan beton merusak pemandangan hijau :( :(

      Delete
  3. Loooh, baru lahiran Pung? Selamet yaaaa...semoga sehat2 terus semuanya, makin lancar acara jalan2 berempat dan jangan lupa cerita jalan2nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. udah 5 bulan yang lalu Dwi, hehehe...aamiin, makasih ya..semoga Dwi juga sehat dg kehamilannya...sorry kelamaan balesnya, giliran ada waktu buka, eeehhh...ada aja yg minta perhatian hihihi...

      Delete
  4. Pungky... lama banget belon nulis2 lagi? apa kabar disana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Nonii, iyaaa nih..lagi mengumpulkan semangat buat nulis lagi..bagi tipsnya dong Non supaya bisa konsisten ngeblog seperti dirimu :)..kabar baik..semoga kalian di Medan juga sehat2 yaa..

      Delete