Thursday, 13 February 2014

Bersantai di Koh Chang

Menikmati matahari terbenam yang sempurna di White Sand

Koh Chang atau pulau Gajah adalah pulau kecil di sebelah tenggara Bangkok. Jarak perjalanan yang harus ditempuh dari Bangkok kurang lebih 5 jam, termasuk 30 menit diatas ferry. Karena kami baru berangkat dari rumah siang menjelang sore, malam itu kami menginap di Sattahip, kota kecil antara Pattaya dan Rayong.

Sedikit cerita dari Sattahip, kami sampai sudah malam dan langsung mencari lokasi hotel yang sudah dipesan dengan bantuan Googlemaps. Tiga kali kami bolak-balik mengikuti petunjuk koordinat GPS hotel menurut situs tempat kami memesan kamar karena nama hotel tersebut tidak ada di peta, sampai akhirnya saya cari nama hotelnya dan tampaklah foto si hotel. Kami kembali lagi ke jalan utama, dan tadaaa...hotelnya langsung ketemu! Pelajaran didapat, jangan percaya 100% dengan koordinat GPS, harus selalu cek dan ricek, apalagi di kota kecil macam Sattahip. Pas sampai hotel yang bagian penerimaan tamunya cuma berupa warung kecil ini, kami langsung dibawa ke kamar. Bangunan kamarnya masih baru, berupa bungalow dengan taman kecil dan bangku di depannya, bersih, dan harganya juga murah..sedap..ditambah restoran seafood di sebelah membuat kami tidak perlu jauh-jauh cari makan.

Keesokan harinya, baru kami menuju Koh Chang. Di Laem Ngop, kami naik ferry yang akan menyeberangkan penumpang plus kendaraan ke pulau Gajah tersebut. Harga ferry adalah THB 100/orang dan THB 80/mobil. Setelah 30 menit berlayar, sampailah kami di pelabuhan Koh Chang dan langsung menuju hotel yang terletak di salah satu pantai yaitu White Sand Beach.

Ferry siap berangkat

Bagian dalam ferry..bebas sampah dan rokok!

Selama ada tanda larangan ini, mau naik angkutan ekonomi apapun tetap nyaman

Warung kecil di dalam ferry..sedia mie rebus juga lho..tentunya tidak seenak P**mie :)

Pulau Gajah tampak dari ferry

Koh Chang Pier

Sebagian besar hotel dan penginapan berlokasi di sebelah barat pulau, bisa dipilih sesuai selera dan isi dompet. Aktivitas yang bisa dilakukan juga bervariasi, mulai dari berenang dengan lumba-lumba, trekking, jalan-jalan naik gajah/elephant trekking, berlayar, memancing, snorkeling, sampai bergelantungan a la Tarzan di Tree Top Park. Tapi karena perjalanan kali ini dikhususkan untuk bersantai dan menikmati waktu bertiga, jadi kami tidak mematok target. Agenda kami selama tiga malam disana hanya keliling pulau, berenang, makan, dan trekking mengunjungi dua air terjun. Mengingat bahwa akhir pekan ini adalah long weekend, Koh Chang relatif tidak terlalu ramai dengan wisatawan, jadi lebih nyaman menurut saya.

Rumah makan lesehan..cuma kurang nasi timbel dan teman-temannya saja nih!*mimpi orang Sunda yang gagal move-on*

Kotak pos unik

Siap memesan makan malam

Air terjun Khlong Phlu

Salah satu ruas jalan di pulau

Air terjun Than Mayom yang "kecil" karena sudah berbulan-bulan tidak turun hujan

Kreatif juga idenya :)

Matahari terbenam di White Sand

Father and son bonding time

Sedikit tips jika berniat mengunjungi Koh Chang, datanglah pada musim hujan agar dapat melihat keindahan air terjun disana. O ya, tiket masuk air terjun ini seharga THB 200/orang dan THB 100/mobil yang berlaku untuk semua air terjun lain asalkan didatangi dalam satu hari. Berbeda dengan beberapa pulau lain, khususnya untuk snorkeling, di Koh Chang kita harus menumpang kapal dulu untuk menuju tempat snorkeling terdekat. Ada banyak agen perjalanan yang siap mengurus paket perjalanan yang menarik untuk perorangan maupun keluarga, tinggal dipilih saja.

8 comments:

  1. Nyaman pulaunya.... mudah2 bisa ke sana :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul, nyaman untuk bermalas-malasan mbak...aamiin, semoga bisa mengunjungi tempat-tempat indah seperti ini ya. Di Indonesia lebih banyak tempat-tempat yang lebih indah menurut saya, cuma mungkin lebih susah diaksesnya. Terima kasih sudah mampir :)

      Delete
  2. hhmm asik ya...itu serius ada penitipan suami? hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. mbak Sari, mau coba tempat penitipannya? ;p...aslinya kafe sih *kami sampai mutar balik demi lihat papan ini dari dekat*.

      Delete
  3. Wuih, keren.. Foto2nya aja indah, gimana kalau kesana langsung ngerasain nya.. Thanks share nya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Etika Maria: Berada di alam memang cara paling efektif untuk menajamkan perasaan bersyukur atas semua hal yang kita peroleh. Sama-sama mbak, terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca tulisan saya :)

      Delete
  4. Kebetulan bgt nemu info soal koh chang krn bln feb rencana mau ke sana.

    Thx yah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat jalan-jalan ke koh chang, mbak Linda. Salam kenal dan terima kasih sudah mampir disini.

      Delete