Thursday 26 September 2013

Ancient Siam: Berkeliling Thailand dalam Satu Hari

From the Fortress of the Oceanic Protective Narayana to the Giant Lanna Buddha
From the Magnificent Walking Buddha of Sukhothai to the Sacred Creator Brahma
From the Elaborate Wood Carvings of Buddha's life to the Attractive Architectural Sites, 
Even the Stunning Sanphet Prasat Palace or the Unforgettable Preah Vihear...
All can be visited here in the Ancient Siam where Lek Viriyaphan's will is reached
(Ancient Siam motto)

Hari Sabtu minggu lalu, kami berempat pergi ke Ancient Siam di daerah Samut Prakan, di luar kota Bangkok. Sebenarnya sudah sejak lama saya mendengar tentang tempat ini ketika pertama kali datang ke Thailand. Setelah mengecek di website mereka, kami memutuskan untuk naik bis dari rumah karena kebetulan bisnya melewati jalan Sukhumvit. Dari rumah berangkat jam 8.45, tidak lama menunggu di depan hotel Westin Sukhumvit, bis AC 511 jurusan Pinklao-Paknam lewat. Perjalanan dengan bis ini berbiaya seharga 28 THB per orang dan memakan waktu kurang lebih satu jam, kemudian kami turun satu halte sebelum halte terakhir di Paknam dan menyambung dengan taksi seharga 80 THB sampai Ancient Siam atau dikenal dengan nama Muang Boran. Alternatif lain bagi yang suka berpetualang bisa juga disambung dengan naik songtaew atau sejenis kendaraan umum no. 36 yang melalui pintu gerbang Ancient Siam.

Menuju counter pembelian tiket, kami melalui lapangan parkir yang cukup luas, armada tram dan golf car yang banyak. Ya, untuk mengelilingi museum terbuka seluas 320 hektar ini memang dibutuhkan kendaraan. Pengunjung yang membawa kendaraan sendiri dikenakan biaya 300 THB per kendaraan, sementara yang tidak membawa kendaraan dapat menyewa mobil golf berkapasitas 4 tempat duduk selama 1 jam seharga 300 THB, menumpang sepeda sewaan dan kapal yang sudah termasuk ke dalam harga tiket, atau ikut tur dengan tram secara gratis. Pada saat membeli tiket, baru kami sadar bahwa suami lupa membawa paspor untuk menunjukkan work permit supaya mendapat harga lokal. Untungnya, selain paspor, tanda bukti lain seperti SIM Thailand (yang kami juga tidak punya) atau ATM Bank lokal juga berlaku. Jadi kami dapat harga lokal yaitu 350 THB/orang dan harga normal 500 THB untuk ibu saya...lumayan :) Anak-anak berusia 7-12 tahun membayar setengah harga.

Karena kami datang jam 10 lewat, segera setelah membeli tiket, kami diangkut dengan mobil golf menyusul tram terdekat. Jadi, tram yang berkapasitas kurang lebih 30 orang ini dilengkapi satu orang pemandu dalam bahasa Thai, mengelilingi seluruh kawasan dan berhenti di tempat-tempat tertentu, diantaranya Sanphet Prasat Palace, Ayutthaya, Prasat Phra Wihan (Preah Vihear), Si Sa Ket, dan Floating Market. Menjelang jam 12 siang, tram berhenti di Floating Market dan pemandu menyilakan kami semua untuk turun dan makan siang masing-masing. Untuk menu siang itu, saya mencicipi kue manis terbuat dari santan dan tepung beras yang enak sekali dan ditutup makan siang pad thai udang..yuummm. Kenyang mengisi perut, kami berniat untuk mengelilingi situs-situs lain, tapi kali ini dengan menumpang mobil golf. Diantar tram kosong dengan kami sebagai penumpangnya, kami dibawa kembali ke pintu gerbang tempat pembelian tiket. Di Bangkok, kami lumayan sering menaiki mobil golf seperti ini karena di banyak hunian apartemen menyediakan fasilitas tuk-tuk dengan armada seperti mobil golf ini, tapi rasanya lucu ketika suami sendiri yang mengemudikannya, saya dan si kecil di depan, sementara ibu memilih duduk di belakang sambil menikmati pemandangan.

Sanphet Prasat Palace, Ayutthaya
Tipikal reruntuhan kuil di Ayutthaya yang ditumbuhi akar-akar pohon
 
Prasat Phra Wihan (Preah Vihear), Si Sa Ket

Prasat Phra Wihan (Preah Vihear) yang menjadi rebutan antara Thailand dan Cambodia
 
Pengunjung Ancient Siam di atas tram sedang mendengarkan penjelasan pemandu
Tram yang membawa kami berkeliling kawasan Ancient Siam
 


Floating Market
Kue kelapa yang lezat  
Toko souvenir di Floating Market
Golf car sewaan dan supirnya :p
 


Ancient Siam ini didirikan oleh Lek-Praphai Viriyaphan pada tahun 1963 dengan niatan memotivasi masyarakat Thailand untuk mempelajari sejarah negerinya dan agar tradisi dan budaya yang menjadi dasar peradaban Siam dikenal seluruh dunia. Pada peta kawasan, terdapat 120 situs di kawasan Ancient Siam yang berasal dari berbagai tempat di Thailand, 70 situs berwarna coklat merupakan duplikasi dari situs aslinya atau dibangun berdasarkan bukti-bukti historis, 31 situs berwarna biru merupakan desain kreatif, dan 19 situs berwarna hijau merupakan rekonstruksi bangunan yang dipindahkan dari tempat aslinya. Kurang lebih dibutuhkan waktu seharian penuh untuk berkunjung kesini.

Agar dapat menikmati perjalanan mengelilingi Thailand tanpa rasa lapar, haus, dan panas, jangan lupa membawa bekal makanan ringan dan minuman, meskipun ada kios kecil yang menjual makanan dan minuman ringan di beberapa tempat, serta topi/payung. Yang paling mengesankan untuk saya adalah jumlah dan kondisi toilet yang tersedia di kawasan ini, hampir di setiap tempat kami berhenti, fasilitas ini selalu tersedia dan sangat bersih. Menurut saya pribadi, Ancient Siam adalah tempat yang layak untuk dikunjungi siapapun yang berkesempatan datang ke Bangkok dan tertarik dengan sejarah dan budaya Thailand.

Menjelang sore hari, kami beranjak pulang, dan mempertimbangkan kepadatan lalu-lintas menuju kota Bangkok pada malam Minggu, kami memutuskan untuk naik taksi hanya sampai stasiun BTS terdekat, yaitu Bearing kemudian disambung dengan skytrain. Dengan kondisi jalan relatif normal dan menggunakan meter, biaya taksi kurang lebih 150 THB.

Meskipun tidak sempat mengunjungi semua situsnya, turis istimewa kami alias ibu saya tampaknya cukup puas "mengelilingi Thailand dalam satu hari" so, mission accomplished :)

Ancient City
296/1 Sukhumvit Road, Bangpoo,
Samut Prakan 10280
Tel. : 0-2709-1644-8
Fax : 0-2323-4055
info@ancientsiam.com

Jam buka: setiap hari dari pukul 09.00 - 18.00


No comments:

Post a Comment