Friday, 22 January 2016

[Little Traveler]: Berwisata ke Vietnam dengan Anak-anak

Hanoi
Perjalanan kami ke Vietnam akhir tahun lalu dengan dua anak usia 3 tahun 7 bulan dan 14 bulan menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan. Selama dua minggu, kami menjelajahi lima kota, tiga kali menaiki penerbangan jarak pendek, naik kereta, naik kapal, naik bis, serta perjalanan darat yang kalau ditotalkan bisa berjam-jam. Terdengar melelahkan, namun kami bersyukur anak-anak bersikap manis hampir setiap saat, meski tantrum karena faktor lelah dan "keluar dari rutinitas" tetap tidak terhindarkan, terutama pada beberapa hari terakhir. Penyebab lain dari tantrum, khususnya si kakak, juga biasanya karena ibu masih mau foto-foto sementara ia sudah bosan :p.

Complex Monuments of Hue
Perjalanan kami dimulai di Hanoi, kemudian naik pesawat ke Hue. Dari Hue ke Hoi An ditempuh dengan naik mobil sewaan selama kurang lebih 4 jam perjalanan. Rute Hoi An - Dalat - Ho Chi Minh City ditempuh dengan pesawat terbang untuk alasan efisiensi waktu. Rata-rata lama penerbangan domestik kurang lebih 1-1,5 jam.
Khai Dinh Tomb, Hue
Dari pengalaman kami selama di Vietnam, saya ingin berbagi tips agar perjalanan wisata dengan bocah-bocah cilik tetap menyenangkan dan orangtua juga dapat menikmati liburannya. Sebagai catatan, perjalanan wisata dengan anak-anak versi keluarga kecil kami berarti perjalanan wisata dengan tujuan sesuai keinginan jalan-jalan orangtuanya namun tetap memperhatikan kebutuhan dan kebahagiaan anak-anak. Itu berarti kami datang ke Vietnam untuk melihat Situs Warisan Budaya Dunia-nya, menikmati denyut kehidupan kota-kota yang kami kunjungi, melihat objek wisata menarik di setiap kota  dan tidak memasukkan tempat wisata anak-anak seperti taman hiburan tematik (amusement park), kebun binatang, atau sejenisnya. Kalau mau ke tempat-tempat tersebut, rasanya tidak perlu jauh-jauh kami terbang ke Vietnam, bukan?

Logistik
- Stroller vs carrier
Karena kami banyak berjalan kaki, lightweight stroller dan baby carrier sangat berjasa. Biasanya si adik pakai stroller dan si kakak jalan kaki. Kalau si kakak sudah kelelahan jalan kaki, giliran dia duduk/tidur siang di stroller dan si adik digendong pakai carrier.
- Persediaan makanan dan susu
Meski si adik sudah melewati masa MPASI, kami tetap membawa buah segar seperti apel dan pisang, puree buah kemasan untuk bayi dan susu secukupnya untuk anak-anak, karena ternyata susu kemasan yang dijual di Vietnam terlalu manis untuk standar lidah saya.
- Tisu basah untuk bayi (tanpa parfum) 
- Nursing apron/kain penutup
Karena si kecil masih menyusu, apron atau kain penutup memungkinkan kegiatan menyusui berlangsung dimanapun, di taman maupun di atas kereta.

Aktifitas
Meski kegiatan jalan-jalan kami berkisar dari situs yang satu ke situs yang lain, tentunya kami mengalokasikan waktu untuk menikmati kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak.
- Traditional water puppet show
Pertunjukan wayang yang dimainkan di atas air ini sukses membuat anak-anak senang. Durasinya yang kurang lebih 1 jam bisa ditolerir oleh anak-anak karena penyajiannya menarik, meski bahasanya menggunakan bahasa Vietnam. 
- Memanfaatkan taman-taman kota
Di setiap kota, kami menyempatkan waktu di pagi atau sore hari di taman agar anak-anak bisa sekedar berlarian atau bersenang-senang di taman bermain (playground). 
- Gunakan transportasi umum
Anak-anak sangat suka naik kendaraan umum. Ketika kami mengikuti day trip dari Hoi An ke My Son Sanctuary naik bis, pulangnya kami memutuskan naik kapal untuk memberikan pengalaman yang berbeda pada anak-anak. Benar saja, keduanya senang sekali naik kapal. Di Dalat, untuk mencegah si kakak yang mulai menampakkan gejala tantrum, kami memutuskan pergi ke stasiun kereta api untuk melihat lokomotif. Ternyata sesampainya disana, ada kereta api yang dikhususkan untuk turis, menempuh rute sepanjang 7 kilometer saja dan kembali lagi ke stasiun. Akhirnya, semua senang...selamat tinggal tantrum :).
 - Makan
Salah satu hal menarik dan efektif untuk menghibur anak-anak adalah mengajak mereka makan. Kapan lagi mereka bisa makan kentang goreng sesukanya kalau bukan saat liburan? :p
- Bermain dan bernyanyi
Ketika anak-anak mulai bosan, biasanya kami mencari tempat teduh untuk kemudian bermain sebentar sambil bernyanyi plus makan makanan ringan. Setelah suasana hati anak-anak membaik, barulah kegiatan melihat-lihat dilanjutkan kembali. 

Dengan strategi seperti ini, kami berhasil menginjakkan kaki di 4 dari total 8 situs warisan budaya dunia di Vietnam, menikmati Dalat Flower Festival yang semarak dan berburu kuliner halal di Ho Chi Minh City. Menghapus beberapa tujuan potensial dari daftar, seperti desa terapung di sungai Mekong, Cu Chi Tunnel, Ha Long Bay, dan Sapa adalah konsekuensi dari perjalanan wisata dengan anak-anak kecil. Tapi, yang terpenting, semua anggota keluarga senang dan bahagia :)

Selamat merencanakan wisata ke Vietnam bersama si kecil :)

2 comments:

  1. Allhamdulillah anak-anak bisa diajak kerja sama ya waktu jalan-jalan. ngambek sedikit wajar mungkin lelah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, alhamdulillah, cuma harus teliti mendeteksi kapan mereka mulai bosan dan lelah, biar perjalanan tetap aman tentram, hehehe..

      Delete