Gemar mengarung luas samudera
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa
Angin bertiup layar terkembang
Ombak berdebur di tepi pantai
Pemuda berani bangkit sekarang
Ke laut kita beramai-ramai
-Ibu Sud-
Setiap mendengar lagu diatas, saya jadi teringat pengalaman pertama kami mengajak David naik angkutan laut. Pengalaman yang seru sekaligus juga menantang.
Kapal penumpang/Ferry
Pengalaman pertama David dengan angkutan air adalah ketika kami menyeberangi Selat Channel dari Perancis menuju Inggris pada musim panas tahun ini. Karena kami pergi ke daratan Inggris Raya naik mobil, pilihan utama jatuh pada ferry yang bisa mengangkut kami bertiga plus mobil dengan harga yang bersahabat pula. Pilihan jatuh pada Britanny Ferries yang berangkat dari Le Havre dan tiba di Portsmouth. Ferry Normandie Express yang kami tumpangi terdiri dari dua tahap dek dengan kapasitas 235 buah kendaraan, dan satu dek untuk penumpang dengan kapasitas 850 orang.
Salah satu bar di kapal |
Deretan kursi penumpang |
Mesin mainan dan kursi-kursi nyaman untuk bersantai |
Suasana dek belakang kapal |
Hobi membaca dimanapun |
Melihat aktivitas di pelabuhan sesaat sebelum kapal berangkat |
Dari pengalaman pertama itu, hal-hal yang perlu diingat ketika membawa si kecil naik ferry adalah:
1. membawa semua hal yang akan dibutuhkan si kecil ke kabin, termasuk obat-obatan, baju hangat dan topi, mainan dan makanan, karena begitu penumpang naik ke kabin dari area parkir kendaraan, tidak diperbolehkan untuk kembali ke dek bawah sampai kapal tiba di tempat tujuan.
2. membawa persediaan kantung plastik kalau-kalau si kecil mabuk laut. David sendiri cukup hebat pada pengalaman pertamanya, malah ibunya yang mengalami sedikit pusing ketika gelombang cukup keras menggoyangkan badan kapal. Obat paling ampuh untuk mabuk laut biasanya adalah menghirup udara segar, aroma minyak telon atau minyak kayu putih atau makan obat anti mabuk sebelum berangkat.
3. untuk meminimalisir rasa mual, jika terjadi, kami menyiapkan permen (untuk kami) dan makanan berupa kue-kue, buah-buahan, roti, yoghurt dan salad yang dimasukkan ke dalam cooler bag. Makanan berat yang sarat bumbu sebisa mungkin kami hindari.
Longtail boat
Perjalanan kami ke Krabi minggu lalu menjadi pengalaman pertama David main ke pantai. Kami sengaja memesan paket tur ke 4 islands dengan menggunakan longtail boat. Ada juga pilihan lain dengan speed boat namun karena mengingat pengalaman menggunakan longtail boat relatif lebih minim guncangan daripada speed boat, kami sepakat menggunakan kapal kayu saja. Kapal yang kami tumpangi berkapasitas 20 orang dengan David sebagai penumpang terkecil. Untuk perjalanan perdananya ini, kami sudah menyiapkan jaket pelampung khusus untuknya.
Longtail boat yang membawa penumpang mengelilingi 4 Islands |
Sebelum naik ke kapal |
Berpose di depan kapal yang membawa kami |
Si kecil sudah bisa tersenyum menikmati perjalanan naik kapal kayunya yang pertama |
Terpesona dengan pemandangan alam sekitarnya |
Awalnya takut menginjak pasir, setelah dibawa masuk ke air malah tertawa senang :) |
Dikelilingi ikan-ikan mungil yang cantik di Poda Island |
Wow...ikan-ikan lucu yang membuat David gemas ingin memegangnya! |
Memandangi sekelompok ikan-ikan yang berenang di pinggir kapal kami |
Dengan keluarga Malaysia yang ramah sesama peserta tur |
Yang tidak boleh terlupakan ketika membawa si kecil naik kapal jenis ini adalah:
1. Jaket pelampung, yang sengaja kami beli khusus untuk perjalanan ini.
2. Sunblock khusus bayi yang dioleskan setiap 30 menit sekali (SPF 30)
3. Topi
4. Handuk untuk melindungi si kecil ketika cipratan air laut masuk ke dalam kapal
5. Kenakan sandal gunung yang praktis dan tidak mudah terlepas atau hanyut terbawa air
6. Makanan ringan dan susu kotak (air putih botolan disediakan di kapal)
Rasanya tidak sabar menunggu saat berikutnya untuk naik kapal lagi. Ayo, ke laut kita beramai-ramai :)