Tuesday, 26 February 2013

Ada apa di Chuvit Garden?

Banyak hal yang begitu sensasional di Thailand, salah satunya adalah taman ini. Chuvit Garden berlokasi tidak jauh dari tempat kami tinggal dan hampir setiap pagi dan sore hari, saya membawa si kecil berjalan-jalan kesini. Taman yang merupakan milik pribadi ini selalu ramai dengan anak-anak kecil yang bermain dan orang dewasa yang berolah raga setiap pagi dan sore. Berawal dari papan informasi di salah satu sudut taman, diceritakan bahwa taman ini didesain dan dimiliki oleh seorang politisi Thailand yang juga pengusaha panti-panti pijat besar di Bangkok bernama Mr. Chuvit Kamolvisit. Oleh karena itu, taman ini dinamai sesuai dengan nama pemiliknya. Lalu dimana sensasionalnya? Belakangan, dari Lonely Planet, saya tahu bahwa cerita dibalik pembangunan taman itulah yang sensasional, dan kisah-kisah tentang sang pemilik sendiri. Demi membangun Chuvit Garden, sang pemilik meratakan bangunan-bangunan tempat usaha di atas tanah miliknya yang sebelumnya disewakan secara resmi dengan buldozer. Karena tindakannya, ia dijatuhi hukuman penjara. Disini diceritakan lebih lengkap tentang siapa Mr. Kamolvisit.

Ternyata, keteduhan taman cantik Chuvit Garden di tengah-tengah hutan beton Sukhumvit Road menyimpan cerita lain. Daripada pusing mengikuti ceritanya, mari kita tengok langsung Chuvit Garden :)



Salah satu pengunjung taman sedang dijemur :)











Gazebo di sisi lain Chuvit Garden

Sebagai penutup, terlepas dari cerita sensasional dibalik Chuvit Garden, salah satu hal penting yang membedakan Bangkok dengan Jakarta sebagai ibukota metropolitan ialah keberadaan ruang terbuka hijau. Hm, kira-kira ada tidak ya orang kaya di Jakarta yang bersedia mengorbankan tanah miliknya pribadi untuk dibangun menjadi ruang terbuka publik seperti Chuvit Garden?

Sunday, 24 February 2013

#World Heritage Sites: City of Bath

Kota Bath yang cantik saya lewati dalam perjalanan dari bandar udara Heathrow menuju kota Bristol pada bulan September 2007. Dalam rangka menyambut kedatangan mahasiswa baru yang untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Inggris, mantan pacar (waktu itu) tinggal dan berkemah di dekat kota Bath selama menemani minggu-minggu pertama saya di Bristol. Ketika saya datang, dibawanya saya ke tempat-tempat yang telah ia survei sebelumnya di kota ini.

Sesuai dengan namanya, kota Bath, awalnya bernama Aquae Sulis pada masa pemerintahan Romawi, dibangun antara tahun 60-70. Dibangun oleh bangsa Romawi sebagai tempat pemandian air panas (thermal spa), Bath menjadi salah satu spa town terkemuka di Eropa pada abad ke-18. Harga tiket masuk GBP 7.5 pada tahun 2007 yang relatif mahal untuk mahasiswa seperti saya sungguh sebanding setelah melihat sendiri reruntuhan pemandian jaman Romawi di dalam Roman Baths. Info detil tentang Roman Baths dapat dilihat disini. Selain itu, gedung-gedung indah di kota ini mempunyai gaya arsitektur yang menawan dan megah, menyatu dengan pemandangan alamnya yang indah membuat Bath mempunyai karakter garden city yang kuat *teringat kuliah PL301 Perencanaan Kota :p*. Reruntuhan kota Romawi Aquae Sulis yang terletak di dalam Roman Baths dan Abbey Church dari abad Pertengahan adalah pusat perhatian dari kota ini. Bath juga sempat menjadi pusat produksi wol yang terkenal pada abad Pertengahan.

Kota Bath dapat dicapai dengan kereta api dari London selama 90 menit dari stasiun London Paddington dan tiba di stasiun Bath Spa. Jika Anda berkesempatan mengunjungi wilayah Barat Daya Inggris, jangan lewatkan kunjungan ke salah satu kota terindah di Inggris Raya yang ditetapkan menjadi Warisan Budaya Dunia pada tahun 1987. Jika kebetulan Anda berkunjung pada bulan Desember, cobalah untuk mendatangi Bath Christmas Market yang paling terkenal di wilayah Avon. Ada banyak barang menarik dan aneka makanan lezat yang dijual di acara ini.

Informasi lengkap mengenai kota Bath bisa dibaca disini dan disini. Berikut pemandangan kota Bath yang diambil selama kunjungan dalam kurun waktu 2007-2009.

Abbey Church

Bath Christmas Market

Bath Christmas Market dengan Abbey Church sebagai latar belakang

Roman Bath yang terkenal

Roman Bath

Kolam peruntungan yang penuh dengan koin

Salah satu sudut Roman Bath

Salah satu sudut Roman Bath dengan restoran mewah The Pump Room di bagian atas

Taman kota dengan latar belakang gedung The Empire Hotel


Avon Canal lengkap dengan angsa putih yang sedang bermain

Bersama teman-teman Hodgkin House di depan Royal Crescent

Bath, the World Heritage City

Taman kota

Suasana di depan Abbey Church pada akhir musim panas



Teman-teman PPI Bristol dan penduduk setempat yang sedang mengikuti karnaval

Pulteney Bridge dengan toko-toko suvenir menarik diatasnya

Avon Canal, Bath

Royal Crescent yang indah dan megah

Thursday, 14 February 2013

#World Heritage Sites: Sangiran Early Man Site

Pada awalnya, tujuan perjalanan saya dan beberapa teman adalah kota Solo. Karena kami sepakat menyewa kendaraan untuk mengunjungi beberapa objek wisata di luar kota Solo, ide untuk mampir ke situs arkeologis Sangiran pun serentak disetujui semua peserta perjalanan. Situs Prasejarah Sangiran terletak sekitar 15 kilometer di sebelah timur kota Solo.

Di area situs Sangiran ini, pada rentang tahun 1936 - 1941 telah ditemukan kurang lebih 50 fosil Meganthropus palaeojavanicus and Pithecanthropus erectus/Homo erectus. Situs Sangiran dianugerahi status Situs Warisan Budaya Dunia pada tahun 1996 karena merupakan salah satu situs penting dalam memahami sejarah evolusi manusia. Ketika pada akhirnya saya berkesempatan menginjakkan kaki di Sangiran, seketika teringat mata pelajaran Sejarah di bangku Sekolah Dasar yang membahas tentang fosil manusia purba Sangiran ini.

Di kompleks situs Sangiran terdapat museum prasejarah Sangiran yang diresmikan pada tahun 1988 dimana terdapat fosil manusia dan binatang prasejarah dari sejak 2 juta tahun yang lalu, teater tertutup yang memutar film pendek tentang situs Sangiran, dan satu gedung yang berisi ribuan fosil yang berhasil dikumpulkan oleh tim ekskavasi. Bagian fosil-fosil ini kemudian dipelajari oleh para arkeolog untuk kemudian dicocokkan satu sama lain sampai akhirnya membentuk satu makhluk, entah itu fosil manusia purba atau fosil binatang purba.

Tiket masuk situs ini pada tahun 2007 adalah Rp. 3,000 untuk wisatawan domestik, Rp.7,500 untuk wisatawan asing, dan Rp. 50,000 untuk menonton satu kali pemutaran film.



Bagian fosil makhluk yang telah berhasil dikumpulkan

Penjelasan tentang stratigrafi kawasan situs dan lokasi fosil manusia purba ditemukan

Bagian fosil yang sedang dibersihkan

Ruang tempat penyimpanan ribuan fosil yang berhasil ditemukan


Fosil mulut buaya purba

Fosil tulang punggung dan gigi binatang purba

Yang tidak boleh dilewatkan
Mengunjungi ruangan tempat ribuan fosil disimpan dan mengamati cara kerja staf ahli dalam menyusun fosil-fosil tersebut menjadi suatu kerangka lengkap bagaikan bermain puzzle dengan tingkat kesulitan yang amat tinggi.

Pada kunjungan saya tahun 2007, sedang dibangun gedung baru sebagai pengganti gedung museum yang ada. Jika Anda berkunjung kesana sekarang, mungkin kondisinya telah jauh berbeda, koleksinya lebih lengkap dan presentasinya lebih menarik untuk dinikmati, khususnya bagi pecinta sejarah dan arkeologi.

#World Heritage Sites: Prambanan Temple Compounds

Sama halnya dengan candi Borobudur, kunjungan saya ke Kompleks Candi Prambanan adalah untuk pertama kalinya. Pada waktu itu, candi Prambanan mengalami kerusakan akibat gempa bumi Jogja tahun 2006 dan sebagian areanya ditutup untuk renovasi.

Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Indonesia yang pada reliefnya menceritakan tentang kisah epik Ramayana. Di kompleks ini juga terdapat panggung terbuka tempat pementasan sendratari Ramayana. Penjelasan lengkap dapat dilihat disini dan disini.

Tidak banyak yang dapat saya ceritakan tentang Kompleks Candi Prambanan karena waktu kunjungan yang cukup singkat. Rombongan kami tiba ketika hari menjelang sore, langsung diajak mengelilingi kompleks candi dan oleh pejabat setempat yang menemani kami sore itu, kami diajak melihat beberapa bagian kompleks candi yang mengalami kerusakan.











Semoga di lain waktu saya dapat mengunjungi lagi candi Prambanan yang indah dan membuat ulasannya di blog ini.

Wednesday, 13 February 2013

#World Heritage Sites: Borobudur Temple Compounds

Siapa yang tidak mengenal candi Borobudur? Candi kebanggaan bangsa Indonesia ini begitu terkenal ke seluruh dunia. Kompleks Candi Borobudur mendapat statusnya sebagai Situs Warisan Budaya Dunia pada tahun 1991.

Dibangun antara abad 8-9 pada masa pemerintahan wangsa Syailendra, candi Borobudur yang merupakan candi Buddha ini terletak di Borobudur, Magelang, propinsi Jawa Tengah. Penjelasan lebih lengkap mengenai candi Borobudur dapat dilihat diantaranya disini dan disini.










Candi Borobudur di pagi hari


Teman-teman seperjalanan (kredit foto: Ardito M. Kodijat, 2007)

Kompleks Candi Borobudur menjadi situs Warisan Budaya Dunia yang pertama saya kunjungi di tahun 2007. Di antara teman-teman seperjalanan, hanya saya yang belum pernah mengunjungi candi Borobudur, sehinga kunjungan perdana ini menjadi begitu berkesan, terutama karena kunjungan kami ini bersamaan dengan acara pembukaan pameran yang didukung oleh organisasi tempat saya bekerja ketika itu.

Yang tidak boleh dilewatkan

Mengunjungi desa wisata di sekitar candi Borobudur dan menginap di rumah penduduk desa atau homestay. Kami berkesempatan tinggal satu malam di rumah penduduk di desa Candirejo. Jangan lupa berkeliling desa menggunakan andong, melihat proses pembuatan tahu, gerabah di dusun Klipoh, dan pembuatan soun, kalau saya tidak salah ingat.





Tahu yang telah selesai dibuat menunggu untuk dipotong-potong



Berkeliling desa dengan menaiki andong



Pemandangan Candi Borobudur dari desa sekitar

Menuju dusun Klipoh

Kerajinan gerabah

Proses pembuatan gerabah

Selamat datang di dusun Klipoh


Gerabah yang telah selesai dibentuk

Catatan: semua foto pada halaman ini adalah milik pribadi, kecuali yang disebutkan sumber kredit fotonya.